Efek Negatif Menjalani Diet Vegetarian – Jakarta – Setiap orang memiliki cara berdiet dengan alasannya masing-masing. Hal yang sama berlaku untuk penyanyi Miley Cyrus, yang telah menjadi vegan selama bertahun-tahun. Namun, pelantun lagu Wrecking Ball ini mengaku telah berhenti menjadi vegan karena alasan kesehatan.
gorawcafe.com – Miley Cyrus berhenti menjadi vegan karena dia merasa hal itu membahayakan kesehatannya. Penyebabnya adalah gangguan fungsi otak karena kekurangan omega-3 dalam tubuh. Miley juga mengakui bahwa dia mengeluh sakit pinggul yang disebabkan oleh pola makan vegannya.
Baca Juga : Segalanya yang Perlu Diketahui Tentang Gaya Hidup Semi-Vegetarian
Pada saat tahun ini, kebanyakan dari kita tahu bahwa diet adalah pola makan yang sehat untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan fisik. Mengingat apa yang terjadi dengan Miley Cyrus, apakah benar menjadi vegan berdampak negatif.
Dampak Negatif Diet Vegan yang Mungkin Terjadi
Pola makan vegan adalah pola makan yang tidak mengonsumsi produk hewani seperti daging, susu, atau telur. Jika seseorang hidup dengan benar, diet ini dapat mencegah kolesterol tinggi dalam tubuh, mengurangi risiko penyakit kronis, mengurangi risiko diabetes tipe 2, dan membantu penurunan berat badan. Namun, pola makan vegan yang menghilangkan semua produk hewani dari pola makan dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi tertentu, menurut sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition.
Diet ini sebenarnya tinggi nutrisi dan rendah lemak jenuh.Namun, mereka yang hanya makan makanan nabati harus mewaspadai kekurangan nutrisi lain seperti zat besi, kalsium, vitamin D, vitamin B 12 dan asam lemak omega-3. Jika Anda memilih untuk mengikuti pola makan vegan, makanlah hanya sayuran, buah-buahan, dan sumber nabati lainnya yang mengandung nutrisi penting, vitamin, dan nutrisi lain yang tidak dapat digantikan oleh sumber makanan nabati. Di sisi lain, sementara banyak penelitian telah membuktikan bahwa pola makan vegan lebih sehat, otak Anda membutuhkan nutrisi dan nutrisi yang berlimpah dalam makanan hewani. Nutrisi tinggi yang terdapat pada makanan hewani adalah vitamin B12, seng, zat besi dan asam lemak omega-3. Kekurangan nutrisi ini dapat mengganggu kesehatan dan fungsi otak. Kurangnya pengetahuan tentang pola makan vegan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik Anda, termasuk:
Anemia
defisiensi B12 Penderita sariawan cenderung mengalami sariawan, kulit pucat, sulit berkonsentrasi, penglihatan kabur, dan perubahan cara berjalan atau bergerak. gangguan kesehatan otak. Pola makan vegan juga menempatkan Anda pada risiko krisis kolin, nutrisi penting untuk kesehatan dan fungsi otak. Kolin hanya ditemukan dalam daging dan unggas. Orang yang menjalani diet vegan tidak bisa mendapatkan nutrisi ini kecuali mereka mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen. Tidak cukup kalori. Produk nabati atau makanan nabati hanya kurang padat kalori daripada makanan hewani. Saat mengikuti diet ini, Anda perlu makan dalam jumlah besar untuk mendapatkan semua kalori yang dibutuhkan tubuh Anda.
Orang-orang dengan pola makan vegan yang mengalami kerontokan rambut kekurangan zat besi, vitamin B, dan seng, yang penting untuk pertumbuhan rambut. Untuk mengantisipasi hal ini, para vegan harus mengganti bahan-bahan bermanfaat ini dengan makanan alternatif seperti kacang kering dan sayuran hijau tua. Risiko alami stroke. Pola makan vegan dapat mengurangi risiko penyakit jantung pada beberapa orang. Namun, pola makan ini juga dapat menyebabkan insiden stroke yang lebih tinggi daripada pemakan daging. Saya pernah. Namun, risiko ini tidak sama untuk semua orang, karena efeknya dapat bervariasi. gangguan kesehatan jiwa. Pola makan vegan dapat meningkatkan depresi, kecemasan, dan gangguan somatoform yang sangat tinggi.
Perubahan Dalam Tubuh
Perlu diketahui bahwa selama menjalani pola hidup vegetarian banyak terjadi perubahan pada tubuh yang berbeda dari sebelumnya.
Lelah Jika Tidak Bisa Mengontrol Asupan
Jika Anda tidak dapat mengontrol asupan makanan dengan benar, Anda mungkin merasa lelah. Namun, timbulnya kelemahan tergantung pada apa yang Anda makan. Ketika Anda beralih dari diet tinggi protein dan kemudian berhenti tiba-tiba, Anda secara alami menjadi lesu.
Kekurangan Zat
Risiko menjadi vegetarian yang sama sekali tidak mengonsumsi produk hewani justru dapat menyebabkan anemia. Hal ini dilakukan oleh Dr. Rest. Akibatnya, anemia yang paling umum adalah anemia defisiensi besi. Ini karena tubuh membutuhkan zat besi untuk “mengeluarkan” oksigen guna menjaga keseimbangan metabolisme dalam tubuh. Jika Anda tidak menyerap cukup zat besi untuk kebutuhan tubuh Anda, anemia dapat dengan mudah terjadi.
Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik
Diet vegetarian adalah diet yang rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol. Makan makanan vegetarian dapat mengurangi risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kanker. “Karena kolesterol hanya terdapat pada makanan hewani, pola makan vegetarian dapat meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat,” kata Nadia Octavia dari KlikDokter.
Perbanyak makan sayur agar terhindar dari penyakit berbahaya ini. Meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh. Pola makan vegetarian seringkali dipenuhi dengan makanan kaya antioksidan seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan yang penting bagi tubuh karena dapat melindungi sel-sel tubuh dari radikal.
Kekurangan Protein
Vegetarianisme berarti menghindari produk hewani seperti daging dan telur. Padahal, makanan tersebut mengandung protein yang tinggi. Kekurangan protein dalam tubuh memperlambat penyembuhan luka, membuat kulit tampak kusam dan tidak sehat, serta melemahkan otot. Untuk menghindarinya, protein bisa didapatkan dari sumber nabati seperti kedelai, quinoa, kacang polong, dan beberapa jenis kacang-kacangan lainnya. Diet vegetarian memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, menjadi vegetarian juga dapat mengubah sistem kerja dalam tubuh Anda. Sebelum menjadi vegetarian, pertimbangkan baik-baik pro dan kontra menjadi vegetarian. Jika perlu, bicarakan dengan dokter atau ahli gizi Anda terlebih dahulu untuk merencanakan diet vegetarian.
Kekurangan Vitamin B12 (kekurangan)
Jika Anda seorang vegetarian yang ketat dan tidak makan susu, telur, atau produk hewani lainnya, Anda mungkin berisiko kekurangan vitamin B12. Menurut para ahli di University of Maryland Medical Center, gejala kekurangan vitamin B12 termasuk anemia, kelemahan, masalah keseimbangan, dan kesemutan di lengan dan kaki Anda. Vitamin B12 juga sangat penting untuk sebuah proses pemeliharaan pada sistem saraf pusat, metabolisme, dan juga dalam pembentukan sel darah merah.
Kekurangan Zat Besi
Daging menyediakan banyak sumber zat besi yang, tidak seperti tanaman, mudah dicerna oleh tubuh. Asupan daging merah, unggas, dan ikan yang tidak memadai dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan anemia. Gejala kekurangan zat besi termasuk kelelahan, kelemahan, perkembangan kognitif yang lambat, dan kerentanan terhadap infeksi. Wanita dengan kekurangan zat besi berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan agar vegetarian mendapatkan zat besi dua kali lebih banyak dari sumber nabati. NIH merekomendasikan agar vegetarian meningkatkan asupan zat besi dengan mengonsumsi vitamin C dan buah jeruk.
Kekurangan Seng (seng)
Seng atau Zinc berperan penting dalam meningkatkan indera perasa atau pengecap. Seng juga penting untuk sistem kekebalan tubuh karena mendukung proses penyembuhan luka. Seng ditemukan dalam makanan kaya protein seperti daging merah dan unggas. Kekurangan seng dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, kerentanan terhadap infeksi, rambut rontok, dan banyak gejala lainnya. Salah satu cara terbaik bagi vegetarian untuk meningkatkan asupan seng mereka adalah dengan makan kacang-kacangan, kacang tanah, dan selai kacang, tetapi seng dari protein hewani umumnya lebih mudah diserap oleh tubuh.